Sholat Hajat dan Fadhilahnya


Assalamu'alaikum

Sholat hajat merupakan salah satu dari ikhtiar manusia untuk mencapai apa yang dia inginkan. Hajat sendiri menurut bahasa adalah keperluan atau kebutuhan. Manusia biasanya menunaikan ibadah sholat sunnah hajat apabila mempunyai keinginan atau kebutuhan, baik kebutuhan ukhrawi (dengan Allah) maupun duniawi (dengan sesama manusia)

 وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِين
"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat" Q.S Baqarah 45
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa selain dengan berikhtiar kita juga dianjurkan untuk bersabar dalam menunggu Allah mengabulkan apa yang kita inginkan. Sholat hajat dan memohon kepada Allah dapat kita lakukan setiap hari tanpa bosan. Karena Allah tahu kapan Dia harus mengabulkan doa kita.

Sholat hajat dalam pelaksanaannya dapat dilakukan setiap saat kecuali setelah sholat shubuh dan setelah sholat ashar. Jumlah rakaat sholat sunnah hajat minmal adalah dua rakaat dan maksimal duabelas raakaat. Apabila sholat ini dikerjakan di malam hari maka pelaksanaannya adalah setiap dua rakaat salam, namun jika dilaksanakan di siang hari dapat dikerjakan empat rakaat salam dan dilanjut sampai berhenti.

Tata cara sholat hajat:
1. Membaca niat dalam hati "Usholli haajati rok'ataini lillahi ta'ala"
2. Membaca takbiratul ikram.
3. Membaca doa iftitah, lalu membaca surat Al Fatihah
4. Membaca surat dalam Al-Qur'an
5. Ruku' sambil membaca bacaannya dan tasbih tiga kali
4. I'tidal sambil membaca bacaannya
5. Sujud pertama sambil membaca bacaannya dan tasbih tiga kali
6. Duduk diantara dua sujud sambil membaca bacaannya
7. Sujud kedua sambil membaca bacaannya dan tasbih tiga kali
8. Mulai rakaat kedua dan mengulang apa yang telah dilakukan di rakaat pertama
9. Diakhiri dengan dua salam

Setelah selesai menunaikan sholat. Selanjutnya adalah berdzikir dengan membaca istighfar sebanyak 100 kali. Setelah membaca istighfar, bacaan selanjutnya adalah sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Dilanjutkan membaca doa dan apa yang menjadi hajat kita.

Doa sholat sunnah hajat:

"Laa ilaha illallohul haliimul kariimu subhaanallohi robbul ‘arsyil ‘azhiim. Alhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin. As `aluka muujibaati rohmatika wa ‘azaaima maghfirotika wal ghoniimata ming kulli birrin wassalaamata ming kulli itsmin. Laa tada’ lana dzanban illa ghofartahu walaa hamman illaa farojtahu walaa haajatan hiya laka ridhon illa qodhoitahaa yaa arhamar roohimiin"

yang artinya:

“Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Lembut dan Maha Penyantun. Maha Suci Allah, Tuhan pemelihara Arsy yang Maha Agung. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Kepada-Mu-lah aku memohon sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mu, dan sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu dan memperoleh keuntungan pada tiap-tiap kebaikan. Janganlah Engkau biarkan dosa daripada diriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu kepentingan, melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat yang mendapat kerelaan-Mu, melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan Yang Paling Pengasih dan Penyayang.”

Demikian sedikit informasi dari kami mengenai Sholat Hajat dan Fadhilahnya. Semoga informasi yang sedikit ini dapat membawa manfaat bagi kita semua. Aamiin

Terimakasih telah membaca artikel dari kami "Sholat Hajat dan Fadhilahnya". Simak terus informasi lainnya dari kami mengenai ibadah.

Pro dan Kontra Akan Hukum Mengucapkan "Selamat Natal"



Assalamu'alaykum

Menjelang perayaan Natal oleh para kaum Nasrani, banyak umat Islam yang bimbang akan hukum mengucapkan kata "Selamat Natal" kepada kerabat atau tetangga Nasrani. Di masyarakat telah beredar dua kabar berbeda akan hukum pengucapan kata ini, begitu juga dengan para ulama. Ulama konteporer saat ini memiliki dua pendapat yang berbeda, ada yang menghalalkan bersyarat, tapi ada juga yang tetap mengharamkan.

Pengucapan kata tersebut telah masuk kepada masalah aqidah, dan untuk mempelajari hukum dari masalah tersebut dibutuhkan pengkajian yang mendalam melalui dalil dan akal manusia.

Pendapat para ulama:

1. "Selamat Natal adalah perkataan yang haram diucapkan oleh muslimin"
Ibnu Taimiyah, Ibnul Qoyyim dan para pengikutnya seperti Syeikh Ibn Baaz, Syeikh Ibnu Utsaimin rahimahullah serta ulama lainnya seperti Syeikh Ibrahim bin Muhammad al Huqoil berargumen bahwa mengucapkan selamat Hari Natal hukumnya adalah haram karena perayaan ini adalah bagian dari syiar kaum Nasrani. Allah tidak meridhoi adanya kekufuran terhadap hamba-Nya. Sesungguhnya didalam pengucapan selamat kepada mereka adalah tasyabbuh (menyerupai) dengan mereka dan hal tersebut adalah haram.

Ulama tersebut juga berpendapat bahwa kaum Muslimin harus menjauhi ibadah-ibadah kaum kafir supaya tidak terjerumus kedalam lubang kemusyrikan. Selain itu kaum muslimin juga dilarang melakukan atau ikut dalam kegiatan kegiatan mereka karena dapat menyebabkan tasyabbuh.

2. "Boleh, tapi ...."
Tak sedikit pula ulama yang membolehkan pengucapan kata tersebut. Akan tetapi dengan beberapa syarat, diantaranya:
  • Dengan ucapan tersebut dapat meyakinkan bahwa Islam adalah agama yang damai, dan dapat membawa kaum Nasrani tersebut tertarik kepada Islam.
  • Orang-orang Nasrani tersebut merupakan orang yang cinta kedamaian dan menghargai keberadaan kaum muslimin.
  • Ingin menjaga hubungan dan toleransi antara kerabat, tetangga, dan teman sepergaulan.
  • Ingin membalas ucapan "Selamat Hari Raya Idul Fitri" yang mereka ucapkan. Dengan dalil:
         
وَإِذَا حُيِّيْتُم بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّواْ بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيبًا ﴿٨٦﴾

Artinya : “Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, Maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu.” (QS. An Nisaa : 86) 

Selain itu, pemilihan kalimat juga harus diperhatikan, dalam mengucapkan kata tersebut dilarang keras untuk menggunakan kata yang mengukuhkan agama mereka.
Para kaum Nasrani juga sering memberikan hadiah kepada para kerabat dan rekan-rekannya, apabila kita diberi oleh mereka daripada hadiah tersebut, maka bolehlah kita menerima hadiah tersebut karena Rasullullah SAW dahulu sering menerima hadiah dari kaum kafir asalkan hadiah tersebut bukanlah hal yang diharamkan bagi umat Islam.

Demikian sedikit informasi yang dapat kami berikan. Terlepas dari perbedaan dua pendapat tersebut, hanyalah diri Anda yang dapat menentukan apakah Anda akan mengikuti pendapat pertama atau pendapat kedua. Asalkan diri anda yakin dengan keputusan Anda.

Terimakasih telah membaca artikel dari kami mengenai "Pro dan Kontra Akan Hukum Mengucapkan Selamat Natal".

Teknik Membuang Pikiran Negatif

Teknik Membuang Fikiran Negatif

Assalamu'alaykum

Manusia tak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Terkadang kita sering berpikiran negatif terhadap suatu hal. Bila ditijau secara psikologis, berpikiran negatif ternyata dapat memperpendek umur kita. Untuk itulah kita harus memerangi berpikiran negatif. Kali ini kita akan mengulas mengenai Teknik Membuang Pikiran Negatif.

Cara Pertama
Menjauhi segala sebab yang dapat menimbulkan hal tersebut seperti menonton film, membaca cerita porno atau berita tentang terjadinya pemerkosaan, begitu juga melihat gambar porno, serta menjaga pandangan dari melihat wanita (apa lagi di negeri kita porno aksi sebagai santapan yang biasa dinikmati), semoga Allah melindungi kita dari fitnah wanita dan fitnah dunia.

Kedua,
Mengambil pelajaran dari kisah para nabi atau orang sholeh yang mampu menjaga diri ketika dihadapkan kepada fitnah wanita, seperti kisah nabi Yusuf ‘alaihissalam, betapa beliau saat digoda oleh wanita yang bangsawan lagi cantik, tapi hal itu tidak mampu menebus tembok keimanan beliau, bahkan beliau memilih untuk ditahan dari pada terjerumus ke dalam maksiat.

Ketiga,
Ingat akan besarnya pahala diri di sisi Allah yang dijanjikan bagi orang yang mampu menjaga kehormatan diri sebagaimana yang disebutkan dalam hadits tujuh golongan yang akan mendapat naungan dari Allah pada hari yang tiada naungan kecuali naungan Allah disebutkan di antaranya adalah seorang pemuda yang diajak untuk melakukan zina oleh seorang wanita cantik lagi bangsawan, anak muda itu menjawab: “Aku takut pada Allah”. Di samping mengingat tentang balasan yang akan diterimanya dalam surga yaitu bidadari yang senyumnya berkilau bagaikan cahaya, silakan baca bagaimana kecantikan bidadari yang diceritakan Allah dalam Al Quran.

Keempat,
Ingat betapa besarnya azab yang akan diterima bagi orang yang melakukan zina silakan baca ayat-ayat dan hadits-hadits yang mengharamkan zina, seperti yang disebutkan dalam hadits bawa para pezina akan diazab dalam gerbong yang berbentuk kerucut, yang arah kuncupnya ke atas di bawahnya dinyalakan api bergelora dan membara, mereka melayang-layang dalam gerbong yang berbentuk kerucut tersebut karena disembur api dari bawah, tapi tidak bisa keluar karena lobang atas gerbong itu sangat kecil. Mereka berteriak dan memekik sekuat-kuatnya, sehingga pekik satu sama lainnya pun menyiksa. Semoga Allah menjauhkan kita dari api neraka.

Kelima,
Menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat, jangan banyak menyendiri dan berkhayal. Di samping selalu berdoa kepada Allah supaya dihindarkan dari berbagai maksiat.

Keenam,
Bila memiliki kemampuan untuk berkeluarga ini adalah jalan yang paling terbaik yang dianjurkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, bila tidak mampu maka usahakan berpuasa Senin Kamis, wallahu a’lam.


Demikian tips sederhana yang dapat kami berikan. Semoga bermanfaat dan semoga Allah selalu melindungi dan membimbing kita menuju ke jalan yang benar. Terimakasih telah membaca artikel kami mengenai "Teknik Membuang Pikiran Negatif"

Do'a Untuk Ayah dan Ibu, Kedua Orang Tua

MUSLIM ITU MENCINTAI ORANG TUANYA

Doa Untuk Kedua Orang Tua Dalam Islam
Tanpa orang tua, kita bukan apa-apa,
Tanpa orang tua kita tidak akan hidup dibumi Allah
Dengan ridho orang Tua, maka Allah pula akan meridhoi
Orang Tu'a adalah salah satu kunci sukses dunia - akhirat, 
Oleh merekalah kita dibesarkan dengan kasih yang tulus, dengan perasaan yang ikhlas, dan dengan cinta yang murni.
Bahkan ketika kita tumbuh dewasa, mereka tetap mendoakan yang terbaik buat kita.
Namun sudahkah disetiap berdo'a, kita juga mendo'akan orang tua kita??? 




اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا.
“Alloohummaghfirlii waliwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa”.
Artinya :
 “Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan Ibu Bapakku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku diwaktu kecil”.


Bisa juga ditambahkan do'a seperti ini.

Ya Allah...Haramkanlah wajah ibu ku dan ayah ku dari di sambar api neraka Karuniakan buat mereka Syurga tanpa hisab
Rabbanaa aatina fiddun-yaa hasanah, wafil aakhirati hasanataw waqinaa 'adzaabannaar.Aamiin Ya Rabbal'aalamiin


Kenali Para Pengikut Syi'ah dengan 15 Tanda Ini

Assalamu'alaykum

Indonesia sekarang ini sedang menjadi target utama gerakan Syi'ahisasi. Pengikutnya pun mulai tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Seperti Jawa Barat, Sulawesi, dan Madura.

Jumlah pengikut Syi'ah menurut Ketua Dewan Syura Ikatan Ahlul Bait Indonesia (IJABI) Jalaluddin Rahmat diprediksi akan mencapai puncak sebesar 5 juta. Namun saat ini hanya sekitar 2,5 juta umat saja. Jumlah itu tersebar di berbagai daerah seperti Bandung, Sulawesi, Tegal, dan Madura.

Menurut Jalaluddin, kebanyakan dari mereka sedang melakukan taqiyah guna melindungi diri dari kaum Sunni. Taqiyah adalah kondisi luar seseorang yang berbeda dengan kondisi batinnya. Taqiyah juga dikenal oleh kaum Ahlus Sunnah. Namun menurut Ahlus Sunnah Taqiyah digunakan sebagai tindakan melindungi diri dari musuh ataupun kaum kafir dan pada saat-saat genting.

Sementara itu menurut Syi'ah, taqiyah wajib dilakukan dan menjadi salah satu prinsip agama mereka. Taqiyah mereka lakukan kepada orang selain Syi'ah. Seperti ungkapan bahwa Al Quran Syi’ah adalah sama dengan Al Quran Ahlus Sunnah. Padahal ungkapan ini hanyalah kepura-puraan mereka. Mereka juga bertaqiyah dengan pura-pura mengakui pemerintahan Islam selain Syi’ah.

Menurut Ali Muhammad Ash Shalabi, taqiyah dalam Syiah ada empat unsur pokok ajaran; Pertama, Menampilkan hal yang berbeda dari apa yang ada dalam hatinya.  Kedua, taqiyah digunakan dalam berinteraksi dengan lawan-lawan Syiah. Ketiga, taqiyah berhubungan dengan perkara agama atau keyakinan yang dianut lawan-lawan. Keempat, digunakan di saat berada dalam kondisi mencemaskan.

Menurut Syaikh Mamduh Farhan Al-Buhairi di Majalah Islam Internasional Qiblati, ciri-ciri pengikut Syi’ah sangat mudah dikenali, kita dapat memperhatikan sejumlah cirri-ciri berikut:

1. Mengenakan songkok hitam dengan bentuk tertentu. Tidak seperti songkok yang dikenal umumnya masyarakat Indonesia, songkok mereka seperti songkok orang Arab hanya saja warnanya hitam.

2. Tidak shalat jum’at. Meskipun shalat jum’at bersama jama’ah, tetapi dia langsung berdiri setelah imam mengucapkan salam. Orang-orang akan mengira dia mengerjakan shalat sunnah, padahal dia menyempurnakan shalat Zhuhur empat raka’at, karena pengikut Syi’ah tidak meyakini keabsahan shalat jum’at kecuali bersama Imam yang ma’shum atau wakilnya.

 3. Pengikut Syi’ah juga tidak  akan mengakhiri shalatnya dengan mengucapkan salam yang dikenal kaum Muslimin, tetapi dengan memukul kedua pahanya beberapa kali.

4. Pengikut Syi’ah jarang shalat jama’ah karena mereka tidak mengakui shalat lima waktu, tapi yang mereka yakini hanya tiga waktu saja.

5. Mayoritas pengikut Syi’ah selalu membawa At-Turbah Al-Husainiyah yaitu batu/tanah (dari Karbala – redaksi) yang digunakan menempatkan kening ketika sujud bila mereka shalat tidak didekat orang lain.

 6. Jika Anda perhatikan caranya berwudhu maka Anda akan dapati bahwa wudhunya sangat aneh, tidak seperti yang dikenal kaum Muslimin.

7. Anda tidak akan mendapatkan penganut Syi’ah hadir dalam kajian dan ceramah Ahlus Sunnah.

8. Anda juga akan melihat penganut Syi’ah banyak-banyak mengingat Ahlul Bait; Ali, Fathimah, Hasan dan Husain radhiyallahu anhum.

9. Mereka juga tidak akan menunjukkan penghormatan kepada Abu Bakar, Umar, Utsman, mayoritas sahabat dan Ummahatul Mukminin radhiyallahu anhum.

10. Pada bulan Ramadhan penganut Syi’ah tidak langsung berbuka puasa setelah Adzan maghrib; dalam hal ini Syi’ah berkeyakinan seperti Yahudi yaitu berbuka puasa jika bintang-bintang sudah nampak di langit, dengan kata lain mereka berbuka bila benar-benar sudah masuk waktu malam. (mereka juga tidak shalat tarwih bersama kaum Muslimin, karena menganggapnya sebagai bid’ah)

11. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk menanam dan menimbulkan fitnah antara jamaah salaf dengan jamaah lain, sementara itu mereka mengklaim tidak ada perselisihan antara mereka dengan jamaah lain selain salaf. Ini tentu tidak benar.

12. Anda tidak akan mendapati seorang penganut Syi’ah memegang dan membaca Al-Qur’an kecuali jarang sekali, itu pun sebagai bentuk taqiyyah (kamuflase), karena Al-Qur’an yang benar menurut mereka yaitu al-Qur’an yang berada di tangan al-Mahdi yang ditunggu kedatangannya.

13. Orang Syi’ah tidak berpuasa pada hari Asyura, dia hanya menampilkan kesedihan di hari tersebut.

14. Mereka juga berusaha keras mempengaruhi kaum wanita khususnya para mahasiswi di perguruan tinggi atau di perkampungan sebagai langkah awal untuk memenuhi keinginannya melakukan mut’ah dengan para wanita tersebut bila nantinya mereka menerima agama Syi’ah. Oleh sebab itu Anda akan dapati;

15. Orang-orang Syi’ah getol mendakwahi orang-orang tua yang memiliki anak putri, dengan harapan anak putrinya juga ikut menganut Syi’ah sehingga dengan leluasa dia bisa melakukan zina mut’ah dengan wanita tersebut baik dengan sepengetahuan ayahnya ataupun tidak. Pada hakikatnya ketika ada seorang yang ayah yang menerima agama Syi’ah, maka para pengikut Syi’ah yang lain otomatis telah mendapatkan anak gadisnya untuk dimut’ah. Tentunya setelah mereka berhasil meyakinkan bolehnya mut’ah. Semua kemudahan, kelebihan, dan kesenangan terhadap syahwat ini ada dalam diri para pemuda, sehingga dengan mudah para pengikut Syi’ah menjerat mereka bergabung dengan agama Syi’ah.

Ciri-ciri mereka sangat banyak. Selain yang kami sebutkan di atas masih banyak ciri-ciri lainnya, sehingga tidak mungkin bagi kita untuk menjelaskan semuanya di sini. Namun cara yang paling praktis ialah dengan memperhatikan raut wajah. Wajah mereka merah padam jika Anda mencela Khomeini dan Sistani, tapi bila Anda menghujat Abu Bakar, Umar, Utsman, Aisyah dan Hafshah, atau sahabat-sahabat lainnya radhiyallahu anhum tidak ada sedikitpun tanda-tanda kegundahan di wajahnya.

Akhirnya dengan hati yang terang, para Ahlus Sunnah dapat mengenali para penganut Syi'ah dengan tanda yang telah kami sebutkan.
seperti ungkapan bahwa Al Quran Syi’ah adalah sama dengan Al Quran Ahlus Sunnah. Padahal ungkapan ini hanyalah kepura-puraan mereka. Mereka juga bertaqiyah dengan pura-pura mengakui pemerintahan Islam selain Syi’ah - See more at: http://www.arrahmah.com/kajian-islam/inilah-15-ciri-pengikut-syiah-di-indonesia.html#sthash.mMYMVdH6.dpuf
Indonesia tengah menjadi target Syi’ahisasi besar-besaran. Hingga kini banyak pengikutnya berada di berbagai wilayah Indonesia, terutama di Jawa Barat dan Sulawesi Selatan.
Jumlah penganut Syiah di Indonesia Ketua Dewan Syura Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) Jalaluddin Rakhmat, pernah mengatakan kisaran jumlah penganut Syiah di Indonesia , “Perkiraan tertinggi, 5 juta orang. Tapi, menurut saya, sekitar 2,5 jiwa,” kata Kang Jalal, sapaan Jalaluddin Rakhmat. Pemeluk Syiah, kata Kang Jalal melanjutkan, sebagian besar ada di Bandung, Makassar, dan Jakarta. Selain itu, ada juga kelompok Syiah di Tegal, Jepara, Pekalongan, dan Semarang; Garut; Bondowoso, Pasuruan, dan Madura.
Diperkirakan, kebanyakan dari mereka sedang melakukan taqiyah dalam rangka melindungi diri dari kelompok Sunni. Taqiyah adalah kondisi luar seseorang dengan yang ada di dalam batinnya tidaklah sama. Memang taqiyah juga dikenal di kalangan Ahlus Sunnah. Hanya saja menurut Ahlus Sunnah, taqiyah digunakan untuk menghindarkan diri dari musuh-musuh Islam alias orang kafir atau ketika perang maupun kondisi yang sangat membahayakan orang Islam.
- See more at: http://www.arrahmah.com/kajian-islam/inilah-15-ciri-pengikut-syiah-di-indonesia.html#sthash.VllaOuUU.dpuf
onesia tengah menjadi target Syi’ahisasi besar-besaran. Hingga kini banyak pengikutnya berada di berbagai wilayah Indonesia, terutama di Jawa Barat dan Sulawesi Selatan.
Jumlah penganut Syiah di Indonesia Ketua Dewan Syura Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) Jalaluddin Rakhmat, pernah mengatakan kisaran jumlah penganut Syiah di Indonesia , “Perkiraan tertinggi, 5 juta orang. Tapi, menurut saya, sekitar 2,5 jiwa,” kata Kang Jalal, sapaan Jalaluddin Rakhmat. Pemeluk Syiah, kata Kang Jalal melanjutkan, sebagian besar ada di Bandung, Makassar, dan Jakarta. Selain itu, ada juga kelompok Syiah di Tegal, Jepara, Pekalongan, dan Semarang; Garut; Bondowoso, Pasuruan, dan Madura.
Diperkirakan, kebanyakan dari mereka sedang melakukan taqiyah dalam rangka melindungi diri dari kelompok Sunni. Taqiyah adalah kondisi luar seseorang dengan yang ada di dalam batinnya tidaklah sama. Memang taqiyah juga dikenal di kalangan Ahlus Sunnah. Hanya saja menurut Ahlus Sunnah, taqiyah digunakan untuk menghindarkan diri dari musuh-musuh Islam alias orang kafir atau ketika perang maupun kondisi yang sangat membahayakan orang Islam.
- See more at: http://www.arrahmah.com/kajian-islam/inilah-15-ciri-pengikut-syiah-di-indonesia.html#sthash.4Xgg5ePw.dpuf
Indonesia tengah menjadi target Syi’ahisasi besar-besaran. Hingga kini banyak pengikutnya berada di berbagai wilayah Indonesia, terutama di Jawa Barat dan Sulawesi Selatan.
Jumlah penganut Syiah di Indonesia Ketua Dewan Syura Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) Jalaluddin Rakhmat, pernah mengatakan kisaran jumlah penganut Syiah di Indonesia , “Perkiraan tertinggi, 5 juta orang. Tapi, menurut saya, sekitar 2,5 jiwa,” kata Kang Jalal, sapaan Jalaluddin Rakhmat. Pemeluk Syiah, kata Kang Jalal melanjutkan, sebagian besar ada di Bandung, Makassar, dan Jakarta. Selain itu, ada juga kelompok Syiah di Tegal, Jepara, Pekalongan, dan Semarang; Garut; Bondowoso, Pasuruan, dan Madura.
Diperkirakan, kebanyakan dari mereka sedang melakukan taqiyah dalam rangka melindungi diri dari kelompok Sunni. Taqiyah adalah kondisi luar seseorang dengan yang ada di dalam batinnya tidaklah sama. Memang taqiyah juga dikenal di kalangan Ahlus Sunnah. Hanya saja menurut Ahlus Sunnah, taqiyah digunakan untuk menghindarkan diri dari musuh-musuh Islam alias orang kafir atau ketika perang maupun kondisi yang sangat membahayakan orang Islam.
- See more at: http://www.arrahmah.com/kajian-islam/inilah-15-ciri-pengikut-syiah-di-indonesia.html#sthash.4Xgg5ePw.dpuf

La Tahzan!! Selama Masih Bernafas, Pintu Taubat Terbuka Lebar, Allah Maha Pemurah..

Seluas Luasnya Pintu Dalam Islam Adalah Pintu Taubat

Jika Ada seorang hamba yang berbuat dosa lalu dia mengatakan ‘Allahummagfirliy dzanbiy’ [Ya Allah, ampunilah dosaku]. Lalu Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah berbuat dosa, lalu dia mengetahui bahwa dia memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan menghukumi setiap perbuatan dosa’. (Maka Allah mengampuni dosanya), kemudian hamba tersebut mengulangi lagi berbuat dosa, lalu dia mengatakan, ‘Ay robbi agfirli dzanbiy’ [Wahai Rabb, ampunilah dosaku]. 

Lalu Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah berbuat dosa, lalu dia mengetahui bahwa dia memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan menghukumi setiap perbuatan dosa’. (Maka Allah mengampuni dosanya), kemudian hamba tersebut mengulangi lagi berbuat dosa, lalu dia mengatakan, ‘Ay robbi agfirli dzanbiy’ [Wahai Rabb, ampunilah dosaku].


 Lalu Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah berbuat dosa, lalu dia mengetahui bahwa dia memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan menghukumi setiap perbuatan dosa. Beramallah sesukamu, sungguh engkau telah diampuni.”( HR. Muslim no. 2758). An Nawawi dalam Syarh Muslim mengatakan bahwa yang dimaksudkan dengan ‘beramallah sesukamu’ adalah selama engkau berbuat dosa lalu bertaubat, maka Allah akan mengampunimu.

An Nawawi mengatakan, ”Seandainya seseorang berulang kali melakukan dosa hingga 100 kali, 1000 kali atau lebih, lalu ia bertaubat setiap kali berbuat dosa, maka pasti Allah akan menerima taubatnya setiap kali ia bertaubat, dosa-dosanya pun akan gugur. Seandainya ia bertaubat dengan sekali taubat saja setelah ia melakukan semua dosa tadi, taubatnya pun sah.” (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 17/75)

Surat Az Zumar Ayat 53. Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri!Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

"Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Furqaan:68-70)

Allah Sebaik-baiknya pencipta Alam Semesta, Allah Ya Rahman... Ya Rahim

Semangat Kemerdekaan Tak Lepas dari Ajaran Islam

Assalamu'alaykum

Sebagian orang menyebut bulan Agustus adalah bulan kemerdekaan. Sebutan itu dikarenakan pada bulan ini, tepatnya tanggal tujuh belas merupakan tanggal proklamasi kemerdekaan Indonesia. Berbulan bulan lamanya BPUPKI dan PPKI mempersiapkan kemerdekaan negara Indonesia. Banyak pihak saling membantu dan membahu hingga pada detik-detik menjelang proklamasi kemerdekaan Negara Kesatuan Indonesia.

Ir. Soekarno dan Moh Hatta merupakan dua tokoh yang sejak awal memiliki peran penting terhadap kemerdekaan. Namun mereka tak sendiri, dibelakang mereka terdapat ulama-ulama besar yang mendampinginya. Mereka berusaha untuk memproklamasikan kemerdekaan dengan landasan Firman Allah pada surat Al-Isra ayat 81, berikut



Setelah melalui proses yang begitu panjang, akhirnya pada 17 Agustus 1945 Ir. Soekarno dan Moh Hatta memproklamirkan kemerdekaan negara Indonesia. Namun ternyata pemilihan tanggal tujuh belas oleh Ir. Soekarno memiliki makna yang sangat erat dengan ajaran Islam.
Pada tanggal 17 Ramadhan Allah Subhanahu wa ta'ala menurunkan Al-Qur'an kepada Nabiyullah Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. Begitu juga dengan jumlah bilangan rakaat sholat fardhu dalam sehari semalam yang berjumlah 17.
Ini membuktikan bahwa Islam ada dibalik berdirinya negara Indonesia ini.

Douwes Dekker pernah mengatakan: "Kalau tidak ada semangat Islam di Indonesia,sudah lama kebangsaan yang sebenarnya lenyap dari Indonesia"

Tak hanya itu, lini depan pasukan Indonesia juga dipimpin oleh ulama-ulama besar seperti Jenderal Soedirman dan Bung Tomo. Indonesia patut bersyukur karena dari awal kita telah memiliki landasan orang-orang yang memiliki sifat nasionalis-santri. Sifat tersebut telah dibuktikan oleh Bung Tomo yang mengatakan "Kita bersyukur Allah telah mengajarkan kita untuk bertakbir" karena dengan takbir yang dipimpin oleh Bung Tomo, bambu runcing dapat mengalahkan senjata otomatis dari lawan.

Sebagai umat Islam dan warga negara yang baik kita dituntut untuk melaksanakan pendidikan bela negara. Karena mencintai tanah air juga merupakan salah satu dari iman dan ibdah.

Allah Yang Menjamin Rezeki Kita, Hikmah Dari Cerita Nabi Sulaiman

Kisah Nabi Sulaiman memohon ijin untuk memberi makan Makhluq yang ada di dunia barang sehari saja.semoga bisa kita ambil hikmahnya.Pada suatu ketika, Nabi Sulaiman menyampaikan sebuah munajat kepada Allah Azza wa Jalla. Sebagai Nabi yang telah diberi keleluasaan untuk menguasai bangsa jin, hewan dan angin, serta dianugerahi harta kekayaan yang berlimpah, telah membuat Nabi Sulaiman merasa bahwa ia sanggup memberi makanan kepada setiap makhluk yang menjadi penduduk di kerajaannya.

Oleh karena itu, ia bermunajat kepada Allah agar diberi izin untuk memberi makan pada setiap makhluk yang ada di kerajaannya selama satu tahun penuh.Allah Taala kemudian menjawab munajat Nabi Sulaiman tersebut dengan berfirman: "Engkau sekali-kali tak akan dapat melakukan haJ itu." Akan tetapi Nabi Sulaiman tetap bersikeras. Ia memohon kepada Allah agar diberi izin untuk membagikan makanan kepada seluruh makhluk hanya dalam tempo sehari saja. Maka Allah mengizinkan kepada Nabi Sulaiman melakukan hal itu untuk membuktikan kekuasaan-Nya.

Nabi Sulaiman segera melaksanakan hajatnya itu. Ia memerintahkan kepada anak buahnya agar membuat hidangan makanan yang jumlahnya memenuhi sebuah lapangan yang sangat besar. Saking besarnya lapangan itu, sampai-sampai dituturkan dalam riwayat tersebut, bahwa panjang hidangan makanan itu mencapai perjalanan satu bulan. Demikian pula halnya dengan jumlah ukuran lebarnya.Setelah mempersiapkan hidangan yang sangat banyak itu, Nabi Sulaiman memerintahkan kepada semua makhluk untuk mengelilingi hidangan itu, agar tidak menjadi rusak.

Usai Nabi Sulaiman menyiapkan segala sesuatunya, Allah berfirman kepadanya: "Makhluk manakah yang akan engkau suruh mulai menyantap makanan itu terlebih dahulu?"
Nabi Sulaiman menjawab: "Aku mohon agar Engkau menghadapkan penduduk darat dan sekaligus penduduk laut agar menyantap hidangan ini terlebih dahulu." Namun Allah tak segera menuruti apa yang dikatakan oleh Nabi Sulaiman tersebut. Allah hanya mendatangkan seekor ikan yang besar saja dari sekian banyak ikan yang hidup di laut.Ikan besar itu pun diletakkan Allah di hadapan hidangan yang telah disajikan oleh Nabi Sulaiman. Selanjutnya, ikan itu mengangkat kepalanya dan berbicara kepada Nabi Sulaiman."Hai Sulaiman., 

Sesungguhnya Allah telah menjadikan rezekiku berada di tanganmu hari ini," ujar ikan itu."Ambillah makanan itu hingga engkau merasa kenyang," kata Nabi Sulaiman. Ikan itu pun segera melahap hidangan yang telah disiapkan oleh Nabi Sulaiman. Hanya dalam hitungan detik, seluruh hidangan itu habis dilahap oleh sang ikan. Setelah hidangan habis, ikan itu berkata:"Hai Sulaiman, sesungguhnya aku belum merasa kenyang, meski telah menyantap seluruh hidangan yang engkau sajikan."Melihat kejadian itu, Nabi Sulaiman menjadi tersadar, bahwa sesungguhnya hanya Allah sajalah yang dapat memberi rezeki kepada seluruh makhluk-Nya hingga mereka merasa kenyang.
Sedangkan Nabi Sulaiman yang sudah menyiapkan makanan begitu banyak dan dengan susah payah, pada akhirnya toh tak dapat membuat satu ekor ikan pun merasakan kenyang.Apalagi jika ia menyuguhkan makanan kepada seluruh makhluk yang ada di muka bumi ini. 

Tentunya, ia pun akan merasa sangat lelah dan tak mampu. Bahkan, untuk makanan seekor ikan saja, sang ikan tetap belum merasa kenyang dalam satu kali makan.Apalagi jika ia harus menyiapkan makanan untuk satu hari bagi ikan itu dan seluruh makhluk yang ada di bumi. Maka, sudah barang tentu, tak ada daya dan kekuatan pada seorang makhluk pun untuk dapat memberi rezeki kepada makhluk lainnya.
Hanya Allah Zat Yang Maha Memberi rezeki sajalah yang mampu melakukannya dengan sangat sempurna.Nabi Sulaiman pun akhirnya jatuh tersungkur dan bersujud di hadapan Allah. Ia menyadari betul di mana letak kelemahan- nya sebagai makhluk, yang notabene tak akan dapat melakukan sesuatu pun kecuali atas kehendak dan rahmat Allah. Dalam sujudnya itu, Nabi Sulaiman berkata: "Mahasuci Allah, Zat yang telah menanggung rezeki bagi seluruh makhluk yang diberi rezeki, tanpa Dia merasakannya sama sekali."Disadur dari buku Mutiara Hikmah, Kisah Para Kekasih Allah, karya Ummi Alhan Ramadhan Mazayasyah, Penerbit Darul Hikmah

Muhammadiyah Tetapkan Lebaran 2013 Jatuh Pada 8 Agustus, Bagaimana Pemerintah?

Assalamu'alaykum

Awal puasa ramadhan tahun 2013 ini, umat muslim di Indonesia kembali mengalami perbedaan yakni antara warga Muhammadiyah dan juga keputusan yang diambil oleh Pemerintah. Sementara untuk jatuhnya Hari Raya Idul Fitri, belum dapat dipastikan apakah akan Lebaran bersamaan atau kembali berbeda.

Namun, Muhammadiyah telah menetapkan bahwa tanggal 8 Agustus 2013 adalah Tanggal 1 Syawal, atau datangnya perayaan Idul Fitri 1434 Hijriah.
Seperti yang dilansir Detikcom, Din Syamsuddin selaku Ketua PP Muhammadiyah telah menegaskan bahwa ketetapan Idul Fitri yang akan berlangsung pada tanggal 8 Agustus telah diambil, jadi Warga Muhammadiyah akan merayakan Lebaran pada tanggal 8 Agustus bulan ini.
Menurutnya, jatuhnya tanggal 8 Agustus sebagai Hari Raya Idul Fitri telah diambil berdasarkan perhitungan ilmiah. Yaitu sudah ada konjungsi matahari, sehingga tidak diperlukan lagi melihat hilal karena sudah diperhitungkan.

Din juga mengatakan jika terdapat perbedaan dengan Pemerintah mengenai jatuhnya Lebaran 2013 kali ini, dirinya meminta agar perbedaan tersebut tetap dihargai.
Sementara Pemerintah Republik Indonesia dan Nahdatul Ulama (NU) baru mendapatkan jadwal sidang isbat yang akan dilaksanakan tanggal 7 Agustus. Seperti yang dikatakan Sekretrais Bimas Islam Kementrian Agama kepada Merdeka (31/7).
Selain itu, akan dilakukan pemantauan rukyatul hilal di beberapa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia sebelum sidang isbat dilaksanakan. Amin menegaskan, ingin mendapatkan hasil yang benar-benar aktual.

Kepastian Hari Raya Idul Fitri dari Pemerintah, secara resmi baru akan diumumkan setelah sidang isbat yang akan dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus nanti selesai. Berbeda ataupun tidak, semoga ukhuwah tetap terjaga, karena hal ini sudah berlangsung bertahaun-tahun tanpa ada solusi yang pasti dari pihak-pihak terkait.

Metafora, Apakah UMMAT ISLAM MENGHADAP KA'BAH UNTUK MENYEMBAH ALLAH?

Apakah UMMAT ISLAM MENGHADAP KA'BAH UNTUK MENYEMBAH ALLAH?"

Percakapan Si A dengan seorang ustadz..

Si A : mengapa orang Islam menyembah kotak hitam?

Ustadz : Salah itu . Umat Islam tidak menyembah kotak hitam, tapi menyembah Allah.

Si A : bukankah orang Islam sembahyang menghadap Ka'bah, satu kotak yang berwarna hitam? Apakah Allah itu ada di dalam Ka'bah?Belum sempat sang ustadz menjawab, terdengar handphone nya si A berbunyi. Si A menjawab panggilan teleponnya, sementara sang ustadz dengan sabar menanti. Setelah si A selesai menjawab panggilan di handphone nya, dia memandang sang ustadz. Sang ustadz tersenyum.

Si A : mengapa tersenyum? Apa jawaban dari pertanyaan saya tadi Ustadz?



Ustadz : hmm..perlukah saya menjawab pertanyaanmu?

Si A : ah, pasti kau tidak bisa menjawab bukan? [tertawa]

Ustadz : bukan itu maksud saya. Tapi saya mencoba menggunakan teori yang kau gunakan untuk membuat pertanyaan yang kau ajukan padaku. Saya melihat kau kurang menyadarinya..

Si A : mengapa kau bicara begitu?

Ustadz : tadi saya lihat kau bicara sendiri, ketawa dan tersenyum sendiri. Dan kau mencium HP itu sambil bicara "I love You"...

Si A : saya tidak bicara sendiri. Saya bicara dengan istri saya. Dia yang telfon saya tadi.Ustadz : mana istrimu? Saya tak melihatnya..

Si A : istri saya di Padang. Dia telfon saya, saya jawab menggunakan telfon. Apa masalahnya? [nada marah]

Ustadz : boleh saya lihat HP kamu?

Si A mengulurkan HPnya kepada sang ustadz. Sang ustadz menerimanya, lalu membolak-balikan HP itu, menggoncang-goncangnya, mengetuk-ngetukHP tersebut ke meja. Lantas sang ustadz menghempaskannya sekuat tenaga ke lantai.. PRAKKK..PECAH..Muka si A merah menahan marah. Sementara sang ustadz menatapnya sambil tersenyum..

Ustadz : mana istrimu? Saya lihat dia tidak ada disini. Saya pecahkan HP ini pun istrimu tetap tak terlihat di dalamnya?

Si A : mengapa kau bodoh sekali? Teknologi sudah maju. Kita bisa berbicara jarak jauh menggunakan telfon. Apa kau tak bisa menggunakan otakmu? [Luar biasa marahnya ]

Ustadz : Alhamdulillah [senyum]. Begitu juga halnya dengan Allah SWT. Umat Islam shalat menghadap Ka'bah bukan berarti umat Islam menyembah Ka'bah. Tetapi umat Islam shalat atas arahan Allah. Allah mengarahkan umat Islam untuk shalat menghadap Ka'bah juga bukan berarti Allah ada di dalam Ka'bah.Begitu juga dengan dirimu dan istrimu. Istrimu menelfon menggunakan HP, ini bukan berarti istrimu ada di dalam HP. Tetapi ketentuan telekomunikasi menetapkan peraturan, kalau ingin bicara lewat telfon harus tekan nomor yang tepat, barulah akan tersambung dan kau bisa berbicara melalu HP meski istrimu tak ada di dalamnya.

Si A : [melongo]

Pesan Mulia Dari Saydina Ali Bin Abi Thalib

1.* Janganlah engkau tergesa-gesa mencela seseorang karena dosanya. Sebab barangkali dosanya telah diampuni. Dan janganlah engkau merasa aman akan dirimu karena suatu dosa kecil. Sebab, barangkali engkau akan diazab karena dosa kecilmu itu.
2.* Jauhilah olehmu posisi mengemukakan alasan. Sebab, ada kalanya alasan justru menetapkan kesalahan terhadap orang yang berdalih itu, meskipun dia bersih dari dosa itu.
3.* Barangsiapa yang telah kehilangan keutamaan kejujuran dalam pembicaraannya, maka dia telah kehilangan akhlaknya yang termulia.

4.* Buruk sangka melayukan hati, mencurigai orang yang terpercaya, menjadikan asing kawan yang ramah, dan merusak kecintaan saudara.

5.* Janganlah engkau merasa senang dengan banyaknya teman, selama mereka bukan orang yang baik-baik. Sebab, kedudukan teman seperti api, sedikitnya adalah kenikmatan, sedangkan banyaknya adalah kebinasaan.
6.* Sebaik-baik teman, jika engkau tidak membutuhkannya, dia akan bertambah dalam kecintaannya kepadamu, dan jika engkau membutuhkannya, dia tidak akan berkurang sedikitpun kecintaannya kepadamu.
7.* Ada kalanya perang terjadi karena satu kalimat, dan ada kalanya pula cinta tertanam karena pandangan sekilas.
8.* Perbuatan buruk yang menjadikanmu bersedih karenanya lebih baik di sisi Allah dari pada perbutan baik yang membuatmu bangga Siapa yang memandang dirinya buruk maka dia adalah orang yang baik. Dan siapa yang memandang dirinya baik, dia adalah orang yang buruk.
Ringkasan dari :
1. “Tanyalah Aku Sebelum Kau Kehilangan Aku: Kata-Kata Mutiara ‘Ali bin Abi Thalib” . -
2. Nahjul balaghah, min kalaami sayyidina ‘ali kw

Lupa Baca Niat Saat Hendak Berpuasa, Sah Kah Puasanya?

Assalamu'alaykum

NIAT adalah i'tikad tanpa ragu untuk melaksanakan amal. Dalam hal puasa Ramadan, kapan saja terbersit dalam hati di waktu malam bahwa besok adalah Ramadan dan akan berpuasa, itulah niat (al-Fiqh al-Islami, III, 1670).

Terus bagaimanakah jika terlupakan padahal malam itu juga makan sahur? Apakah sahur dapat dianggap sebagai niat?



Imam Syafi'i berpendapat, makan sahur tidak dengan sendirinya dapat menggantikan kedudukan niat, kecuali apabila terbersit (khatara) dalam hatinya maksud untuk berpuasa. (al- Fiqh al-Islami, III, 1678).

Menurut mazhab lain ada keterangan tambahan. Jika sahur dilakukan pada waktunya (lewat tengah malam), tanpa niat pun dinilai cukup. Namun, jika makan dan minum di luar waktu sahur (sebelum tengah malam), diperlukan niat berpuasa untuk esok hari.

Masalahnya, seringkali seseorang makan sahur dalam keadaan belum sadar. Karena dikhawatirkan sama sekali tidak terbersit di hatinya keinginan untuk berpuasa.
Sabda Rasulullah SAW: "Sahnya suatu amal bergantung pada niat. Setiap orang akan mendapatkan balasan dari apa yang ia niatkan." (HR Bukhari)

Untuk keabsahan niat menurut jumhur ulama ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Niat dilakukan pada waktunya, yaitu antara magrib dan menjelang subuh.
2. Menentukan niat untuk puasa wajib, bukan sunah atau puasa dengan maksud lain. Dalam konteks Ramadan, dengan sendirinya puasa wajib.
3. Memastikan niat untuk satu jenis puasa. Misalnya puasa Ramadan.
4. Niat dilakukan setiap hari. 

Kecuali kalau dia baru mendengar kabar hilal Ramadan di pagi hari. Ketika itu dia hendak puasa maka puasanya sah.

[Al- Mughni: 3/7, Al-Majmu': 6/289-290, An-Nail: 4/196, dan Al- Muhalla no. 728]
Oleh karena itu, di awal Ramadan, dibolehkan berniat puasa sebulan penuh, di samping berniat setiap malamnya. (Al-Mughni: 3/9, Al-Majmu': 6/302, Kitab Ash-Shiyam: 1/198-199, Asy-Syarhul Mumti': 6/369, dan At-Taudhih: 3/151), supaya ketika lupa maka dapat teratasi dengan niat puasa sebulan penuh.

Hukum makan sahur adalah sunnah berdasarkan hadits Rasulullah saw. Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Sahurlah kalian karena sesungguh dalam sahur terdapat barakah." Hadits yang lain, Rasulullah SAW bersabda: "Mintalah tolong (kekuatan) dari makan sahur untuk berpuasa di siang hari dan dengan qoilulah (tidur sebentar di siang hari) untuk melaksanakan qiyamullail di malam hari." Hadits riwayat Hakim - disohihkan Hakim (al mustadrak 1/425), dan Ibnu Huzaimah dalam Shohihnya (Shohih Ibnu Huzaimah 7/211).

Sumber gambar: scientificamerican.com

Kiat Dalam Memilih Teman Bergaul

Assalamu'alaykum

Masa muda adalah masa penuh dengan suka cita. Belajar banyak hal untuk kehidupan masa depan, nongkrong bareng dengan teman-teman sebaya, juga mulai merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta.
Terlepas dari berbagai kenikmatan dunia di masa muda, ternyata masa-masa ini juga menjadi masa yang rawan dan dapat berakibat fatal apabila kita tidak mengatur pola pergaulan kita.

Jika pada masa ini pergaulan tidak dijaga, niscahya masa depan si anak akan suram. Mungkin bukan suram secara duniawi, akan tetapi secara akhirat.

Pada masa ini para remaja diwajibkan untuk menyaring teman bergaul mereka, jika salah dalam memilih teman dapat menjerumuskan si anak ke lubang hitam kemaksiatan.

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, Rasulullah SAW bersabda:
"Seseorang  itu tergantung agama temannya maka hendaknya salah seorang diantara kalian melihat bersama siapa ia bersahabat.” (HR. Abu Dawud no. 4833 Ahmad, Tirmidzi no. 2379 dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman), (Hadist ini hasan sebagaimana dalam Al Misykah no. 5019.)
Lalu bagaimana kriteria teman yang baik untuk pergaulan?

Ibnu Al-Jauzi telah mengajarkan kepada kita tentang lima kriteria dalam memilih teman bergaul, diantaranya:


Pertama, pilihlah teman yang berakal. Janganlah kita bergaul dengan teman yang kurang sehat dan kurang berakal akhlaknya.

Yang kedua, berakhlaq baik. Jangan memilih teman yang cerdas dan berakal tapi aqidah dan akhlaq nya buruk. Yang ada kita nanti malah akan terjerumus ke dalam lingkungan maksiat.


Ketiga, pilihlah teman yang bertaqwa dan bukan orang fasik. Karena orang fasik yang tidak taat kepada Tuhannya itu tidak dapat dipercaya, sebab tidak tertutup kemungkinan Ia akan berbuat jahat kepada temannya tanpa memperdulikan pertemanan tersebut.
Allah Azza Wa Jalla berfirman pada Q.S Az-Zukhruf : 67


Keempat, Ia berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan As-Sunah. Alangkah baiknya jika kita memiliki teman seorang ahli ibadah.

Kelima, tidak ambisius terhadap semua. Utamanya tidak ambisius terhadap segala hal yang berbau duniawi.

Semoga kita semua ditunjukan oleh Allah jalan yang lurus, jalan yang diridhoi-Nya untuk dapat bersosialisasi dengan orang-orang yang bertakwa. Aamiin